Film "Innocence of Muslims" memicu demonstrasi besar di belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Seorang aktris yang turut membintangi film anti-Islam yang memicu protes luas di dunia muslim, Rabu waktu AS atau Kamis WIB ini menggugat seorang pria asal California yang dikaitkan dengan produksi film itu, demikian Reuters, Kamis.
Sang aktris mengeluh karena akibat unggahan video film itu ke YouTube, dia beberapa kali menerima ancaman pembunuhan.
Sang aktris bernama Cindy Lee Garcia, yang juga menggugat Google Inc dan YouTube ini meminta film kontroversial itu dicabut dari YouTube dan mengatakan bahwa hak privasinya telah dilanggar sehingga hidupnya kini dalam bahaya.
Item-item ini adalah beberapa bagian dari sejumlah gugatan yang diajukan Garcia.
Gugatan ini adalah gugatan sipil pertama yang dikaitkan dengan pembuatan video yang melecehkan Nabi Muhammad sehingga memicu demonstrasi luas di dunia muslim pekan lalu tersebut.
Protes luas yang berujung kekerasan ini telah merenggut nyawa para diplomat AS di Libya.
Garcia menuduh produser film yang diketahui bernama Nakoula Basseley Nakoula dan nama alias Sam Bacile itu telah memalsukan penampilan dirinya dalam film penuh kebencian itu, padahal menurut Garcia kisah dalam film ini semata berkisah tentang petualangan di padang pasir.
"Tak ada kata-kata Muhammad selama pembuatan film atau sampai film selesai. Pun (dalam asli film itu) tak ada pengaitan ke agama atau ke konten seksual apapun," tulis Garcia dalam gugatannya kepada Pengadilan Tinggi Los Angeles seperti dikutip Reuters.
"Gugatan ini bukanlah serangan terhadap Amandemen Pertama atau pun terhadap hak-hak warga Amerika untuk mengungkapkan pendapatnya, namun merupakan permintaan agar konten yang bertentangan (dengan skenario asli) itu dicabut dari Internet," tulis Garcia lagi.
Seorang pengacara yang membela Nakoula menolak mengomentari gugatan ini, sedangkan juru bicara Google menyatakan perusahaan mesin pencari ini tengah mengkaji keberatan ini dan akan menghadiri persidangan esok hari.
Garcia, yang sebenarnya tampil singkat dalam film itu pada edisi online-nya, mengatakan bahwa skenario film dia memerankan seorang ibu yang menyerahkan anaknya kepada tokoh bernama "Master George".
Dalam naskah aslinya, karakter tokoh ini digambaerkan sebagai orang tiran berkuasa.
Namun dalam trailer berbahasa Inggris di YouTube, karakter George itu diubah menjadi karakter Mohammad dengan voice over (menggunakan suara orang lain). Begitu juga suara si aktris Cindy Lee Garcia ini.
Garcia juga menggugat suaranya telah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Arab dalam trailer film itu pada versi lainnya.
Dia menyatakan bahwa film yang disebarluaskan secara online dalam trailer berdurasi 13 menit itu membuat keluarganya melarang dia menemui mereka karena takut membahayakan keselamatan keluarganya.
Gugatan ini menuduh Nakoula, Google dan YouTube telah merusak hak privasi, melakukan praktik-praktik bisnis tidak senonoh, menggunakan penampilan dirinya tanpa izin dan sengaja menciptakan tekanan batin pada dirinya.
Para pejabat AS mengatakan pihak berwenang AS tak akan menyelidiki proyek film itu kendati telah memicu kekerasan di mana-mana karena memproduksi film tidak bisa dikategorikan kriminal oleh hukum AS.
Namun Nakoula yang seorang penganut Kristen Koptik California yang dipenjara karena pembobolan bank pada 2010, telah diinterogasi pihak berwenang Sabtu pekan lalu untuk dipelajari apakah dia telah melanggar syarat-syarat pembebasan bersyaratnya selama membuat film kontroversial itu.
Menurut catatan pengadilan, Nakoula yang dibebaskan bersyarat dari penjara pada 2011 telah dilarang mengakses Internet atau menggunakan nama alias tanpa persetujuan petugas penjaga bebas bersyaratnya. Jika melanggar dia akan dijebloskan lagi ke penjara.
Nakoula (55) sendiri tidak pernah lagi kembali ke rumahnya di area Cerritos di Los Angeles menyusul interogasi para penyidik kepolisian. Tempat persembunyiannya pun dirahasiakan.
Dalam pembicaraan telepon, kepada pendetanya di Los Angeles pekan lalu, dia membantah keterlibatannya dalam film itu.